| |

Apa itu Hormon dan Kesannya Pada Kulit anda



Setiap wanita ingin kelihatan cantik, tapi ada sesetengah wanita yang telah mencuba pelbagai jenis produk tapi masalah kulit mereka masih tidak dapat di atasi!!! 

Apa Itu Hormon ?

Hormon ialah sejenis bahan kimia yang dihasilkan oleh sel badan kita. Setiap hormon mempunyai fungsi- fungsi yang berbeza untuk tubuh. Antara jenis-jenis hormon adalah seperti berikut :
 
No.
Nama dan Dekskrisi
Asal
Fungsi Utama
1.
Adiponektin (Acrp30) (Suatu jenis protein)
Jaringan adipose atau lemak tubuh
Mengontrol sebagian proses metabolism seperti regulasi glukosa dan katabolisme lipid, membantu mencegah penyakit misalnya aterosklerosis, obesitas, diabetes tipe-2, penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) dll
2.
Aldesteron (Hormon steroid)
Bagian luar korteks adrenal kelenjar adrenal
Berfungsi mengorong reabsorpsi natrium di ginjal dan peningkatan volume darah, sehingga pelepasan kalium dan hydrogen melalui ginjal, meningkatkan retensi air dan kenaikan tingkat tekanan darah.
3.
Androstenedion (4-androstenedion dan 17- ketoestosterone)
Kelenjar adrenal dan gonad
Mendorong produksi estrogen di sel granulosa dengan menyediakan substrat andtrostenedion
4.
Hormon antidiuretik (ADH) (Vasopresion arginine vasopressin)
Hipofisis posterior
Mengeluarkan ACTH di hipofisis anterior, menyebabkan vasokontriksi sampai tingkat menengah, dan menyebabkan retensi air dalam ginjal
5.
Angipstensinogen dan angiostensin (AGT)
Hati
Mengeluarkan aldosteron dari korteks adrenal dipsogen, dan penyebab vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
6.
Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
Komponen dari sumbu hipotalamus –hipofisis-adrenal hipofisis anterior
Meningkatkan penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal sehingga lebih banyak kolesterol yang tersedia untuk sel-sel korteks adrenal. Mendorong pengangkutan kolesterol dalam mitokondria dan merangsang hidrolisis. Hal yang memainkan peran dalam sintetis dan sekresi gluco dan meneralo kortikosteroid dan steroid androgenic
7.
Antimullerian hormone (AMH) (sejenis protein, juga dikenal sebagai factor penghambat mullerian (IMF))
Testis
Pembatasan sekresi prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior, dan menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim
8.
Atrial-natriuretic peptide (ANP) (Atriopeptin)
Jantung
Meningkatkan laju filtrasi glomerulus (GFR), yang mengarah ke ekskresi besar natrium dan air, dan meningkatkankan pelepasan asam lemak dari jaringan adipose
9.
Brain natriuretic peptide (BNP) (Tipe B peptide natriuretik)
Jantung
Untuk menurunkan tekanan darah karena membantu mengurangi resistensi pembuluh darah sistemik, dan menurunkan tingkat darah air, sodium dan lemak
10.
Calcidiol (25-Hidroksivitamin D3 atau bentuk tidak aktif vitamin D3)
Kulit/tubulus proksimal ginjal
Untuk mengetahui status vitamin D, dan mendorong penyerapan kalsium di usus
11.
Kalsitonim (CT) (Bentuk aktif dari vitamin D3)
Kelenjar tiroid
Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara menghambat penyerapan kalsium di usus, dan menghambat penyerapan kalsium di ginjal sehingga mempromosikan ekskresi kalsium melalui urin hal ini dapat mencegah aktifitas osteoklas di tulang dan berperan dalam regulasi vitamin D
12.
Cholecystokinin (CCK) (hormon peptide)
Duodenum (usus 12 jari, bagian awal usus kecil)
Mendorong pelepasan enzim pencernaan di pancreas dan empedu di kantong empedu, berperan dalam menekan kelaparan untuk toleransi obat yang bertanggung jawab untuk pencernaan dan kenyang yang tepat.
13.
Hormon corticotrophin, releasing (CRH) (corticoliberin, hormone polipeptida dan neurotrotransmiter)
Hipotalamus
Untuk respon stress, dengan mereaksikan pelepasan ACTh dari hipofisis anterior, dan menentukan periode kehamilan dan merangsang terjadinya nifas dan waktu pengiriman.
14.
Kortisol (hormone steroid) (Glukokortikoid)
Korteks adrenal
Menghasilkan respon stress dan tingkat glukokortikoid darah menurun, mengatur metabolism glukosa, dan menekan system kekebalan tubuh. Mendorong metabolism lemak, protein, dan karbohidrat, mengurangi pembentukan tulang. Merangsang pematangan paru-paru janin. Dia mengontrol kehilangan
15.
Dhydroepiandrosterone (DHEA) (hormone steroid)
Testis, ginjal, ovarium
Berperan mevirialisasi (perubahan prenatal yang mentukan jenis kelamin, perubahan postnatal penyebab pubertas laki-laki norma, dan efek dari banyaknya androgen pada anak perempuan) dan anabolisme (melibatkan proses ke perkembangan organ dan jaringan)
16.
Dopamin (DPM/PIH/DA) (prolaktin penghambat hormone)
Hipotalamus dan ginjal
Menentukan perilaku, kognisi dan gerakan sadar. Meningkatkan tekanan pada denyut jantung dan tekanan darah. Berperan fitur psikologis misalnya motivasi hukuman dan imbalan. Mengontrol pola tidur, memori kerja, mood, konsentrasi dan keterampilan belajar.
17.
Dihidrostestoteron (DHT) (hormone seks androgen atau laki-laki
Enzim 5a-reduktase meningkatkan produksi hormone yang terdapat di prostat, folikel rambut, testis, dan kelenjar adrenal
Bertanggung jawab untuk pola kebotakan laki-laki. Berperan dalam pertumbuhan prostat (benihn prostatic hyperplasia dan kanker prostat) dan diferensiasi.
18.
Endotelin (Suatu jenis protein)
Sel X perut
Mendorong kontraksi halus otot-otot perut
19.
Enkephalin (Endorfin)
Ginjal
Mengenai pengaturan nyeri
20.
Estradiol (E2) (Hormon seks)
laki-laki: testis: sedangkan pada perempuan ovarium
Laki-laki: mncegah apoptosis (kematian sel deprogram) dari sel germinal. Sedangkan pada wanita: berperan dalam pembekuan darah keseimbangan cairan, sebagian jenis kanker payudara, paru-paru berfungsi, kesehatan pada pembuluh darah dan kulit, dll, kemudian meningkatkan aktivitas pembakaran lemak, pertumbuhan rahim dan endometrium, pembentukan tulang, dll. Hal ini menyebabkan dalam menentukan tinggi badan anda, membantu massa otot lebih rendah, dan mengurangi gerakan usus. Hal ini mereaksikan sintesis protein dan meningkatkan kolesterol baik, trigliserida, kortisol, hormone pertumbuhan dll.
21.
Estron (E1) (hormone seks, jenis estrogen)
Ovarium dan jaringan adipose
Membantu menjaga kesehatan dengan menyeluruhan, terutama kesehatan wanita menopause dan membuat penyakit tertentu pergi.
22.
Estradiol (E3) (hormone seks, jenis estrogen)
Plasenta selama kehamilan
 Membantu menjaga rahim diam selama kehamilan
23.
Folicle-stimulating hormone (FSH)
Kelenjar hipofisis anterior
Melibatkan pematangan folikel graafian di ovarium . Mereaksikan spermatogenesis dan merangsang produksi protein antrogen mengikat dalam testis, pada pria pada pria, pada pria, mengatur pertumbuhan, pubertas dan proses reproduksi tubuh lainnya.
24.
Growth hormone-releasing hormone (GHRH) (faktor pertumbuhan hormone pelepas (GRF atau GHRF))
Hipotalamus
Memicu pelepasan hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior
25.
Thyroid-stimulating hormone (TSH) (Thyrotropin)
Kelenjar hipofisis anterior
Mengatur pelepasan tiroksin (T4) dan triiodothyronime (T3)
26.
Insulin
Sel beta pancreas
Mengatur metabolism karbohidrat dan lemak, membantu dalam menjaga kadar glukosa darah dengan cara meningkatkan penyerapan glikosa dalam sel-sel hati, otot, dan jaringan lemak. Glukosa disimpan di bentuk glikogen otot dan hati. Insulin menghambat pelepasan glucagon dan tidak memungkinkan tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energy dengan melibatkan proses metabolism.
27.
Testosteron (hormone seks laki-laki) (hormone steroid)
Testis pada laki-laki dan ovarium pada wanita, kelenjar adrenal
Menentukan kepadatan di tulang, kekuatan pada massa otot. Hal ini berperan dalam pertumbuhan jakun, jenggot, dan rambut ketiak, bulu dada, rambut kaki, dll. dan dalam perubahan mengenai pendalaman suara, pubertas (pematangan organ seksual, pengembangan skrotum, libido, dll.
28.
Luteinizing hormone (LH) (lutropin)
Hipofisis anterior
Mengatur ovulasi pada wanita, pada laki-laki, testosterone diproduksi dalam testis dengan adanya hormone ini.
29.
Epinefrin (EPI) (Adrenalin, hormone dan neurotransmitter)
Medula adrenal
Menentukan lari atau melawan respon, meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot dengan meningkatkan denyut jantung dan volume stroke, meningkatkan katalisis dari glikkogen di dalam hati, dll. Mendorong relaksasi atau kontraksi otot polos bergantung dari jaringan ia bertindak atas. Hal ini dapat merangsang pemecahan lipid di dalam sel emak dan menekan aktivitas system kekebalan tubuh.
30.
Calcitriol (1,25-Dihydroxyvitamin D3)
Kulit atau tubulus proksimal ginjal
Mengontrol transfer kalsium dari darah ke urin oleh ginjal, meningkatkan penyerapan kalsium di usus ke dalam darah dan mereaksikan pelepasan kalsium ke dalam darah yang berasal di tulang. Hal ini dapat menghambat pelepasan dari kalsitonin.
31.
Antimullerian hormone (AMH) (sejenis protein, dan sebagai faktor penghambat Mulleriam (MIF
Testis
Pembatasan sekresi prolaktin dan TRH di hipofisis anterior, dan menghambat perkembangan saluran Mullerian ke dalam rahim.
(Sumber: http://www.artikelsiana.com)
 

Tanda Hormon Tak Stabil

 
Jika anda mengalami tanda-tanda dibawah mungkin anda mengalami masalah hormon tidak stabil:
  1. Jadual haid yang tidak teratur.
  2. Berpeluh
  3. Mudah Marah
  4. Rambut Gugur
  5. Masalah Berat Badan
  6. Tekanan dan Emosi
  7. Kurang kemahuan seksual

Kesan Hormon Tak Stabil pada kulit

Kebiasaanya masalah hormon yang tak stabil menjadi punca pada masalah jerawat, jeragat dan masalah kulit yang lain.
 

Jeragat

 
Kehamilan, penyusuan, masalah tyroid dan pengambilan pil perancang adalah antara penyebab hormon tidak stabil dan sekaligus menyebabkan pembentukan jeragat.
 
Jeragat mungkin hilang dan tidak hilang walaupun selepas hormon kembali stabil.
 
Berdasarkan pemerhatian dan pengalaman jeragat selalu muncul ketika Hamil Dan jika kerap terkena sinaran panas matahari.
 
Oleh itu amat digalakkan untuk mencegah Dan mengatasi jeragat dengan mengawal keseimbangan hormon dan mengelak dari cahaya matahari.

Jerawat

 
Terdapat pelbagai punca jerawat. Sama seperti jeragat antara punca utama jerawat yang tak diketahui ialah hormon tak stabil.
 
Hormon tak stabil akan menyebabkan sebum (kilang miyak) menghasilkan minyak yang terlalu banyak. Sel kulit kemudiannya akan tesumbat dan menyebabkan Kan kulit menjadi benjol.
 
Keadaan membolehkan bakteria untuk masuk menyebabkan benjolan iaitu jerawat menjadi merah dan bengkak.
Androgen ialah sejenis hormon kelelakian yang ada dalam tubuh. Hormon ini mengaktifkan pengeluaran minyak oleh kulit kita sekaligus mempengaruhi pertumbuhan jerawat. Jerawat akan tumbuh apabila tahap hormon ini memuncak.
 

 

 
#hilangkanjeragat #jeragat #antioksidan #puncajergat #atasijeragat #masalahkulit #kulitcantik  #hormon #hormontidakstabil

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *